Monday, October 20, 2008

Studi di Jerman (Bagian 1)

Sekarang saya akan menjelaskan ini-itu tentang studi di Jerman. Saya sendiri sedang studi di negara ini, tepatnya di kota Hamburg. Saya sedang menjalankan program bachelor di Jerman, dan saya melihat disini, ternyata mahasiswa Indonesia tidak sebanyak dulu (jamannya Habibie). Mungkin kalian yang baca artikel ini akan tertarik untuk studi atau melanjutkan studi di Jerman.

Mengapa Jerman?

Banyak sekali anak-anak lulusan SMA yang mau studi di luar negeri. Negara-negara pilihan mereka antara lain adalah Malaysia, Australia, Singapura, China, atau Amerika Serikat. Mengapa tidak Jerman? Mengingat dahulu Jerman juga masuk ke dalam list negara-negara pilihan. Namun sekarang jumlah peminatnya sudah menurun. Padahal sekarang ini, Jerman adalah negara paling maju di Eropa dalam berbagai bidang.

Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, Jerman sangat terkenal kualitasnya di bidang Teknik. Mahasiswa Indonesia yang studi di sana kebanyakan mengambil jurusan Teknik Mesin dan Informatik. Tetapi sekarang ini, Jerman sudah terkenal sebagai empunya kualitas paling top bukan hanya di bidang Teknik, melainkan juga di bidang Kedokteran, Ekonomi, Seni dan Budaya, Psikologi, dan lain-lain. Saya sendiri bukan studi di bidang Teknik melainkan di bidang Ekonomi.

Mungkin alasan mengapa menurunnya jumlah peminat yang mau kuliah di jerman adalah karena masalah biaya. Seperti yang kalian tahu (atau mungkin belum tahu), dulu jerman samasekali tidak menetapkan biaya kuliah, alias gratis (ngomong-ngomong, kata “gratis” juga bahasa jerman lho, artinya sama...). Tetapi sekarang, di beberapa negara bagian (termasuk di hamburg) sudah ditetapkan uang kuliah per semester. Naahh, sejak ditetapkan uang kuliah itulah, banyak orang yang menjadi salah kaprah, dan menganggap kalau kuliah di Jerman sangat mahal. Uang kuliah di Jerman sama sekali tidak mahal. Bahkan saya berani bilang sangat murah (kalau dibanding negara lain). Setiap semesternya, kita hanya harus bayar 375 Euro. Itu sekitar 5 juta Rupiah. Murah khan? Apalagi kalau dibanding dengan biaya kuliah di AS dimana per tahun 5000 USD saja sudah yang paling murah. Banyak juga orang yang berpikir bahwa biaya hidup di jerman lah yang mahal. Kalau hal ini, saya juga setuju. Memang biaya hidup di sini mahal, tetapi tidak berbeda jauh dengan biaya hidup di negara favorit lain kok. Kalau dihitung-hitung, jumlah total biaya yang dikeluarkan dalam setahunnya malah jauh lebih sedikit dibanding dengan AS atau Aussie.

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

No comments: